Lompat ke isi

Kuil Kamo

Koordinat:35°03′37″N135°45′10″E/ 35.06028°N 135.75278°E/35.06028; 135.75278
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sepasang gerbangtoriidi Kuil Shimogamo.

Kuil Kamo(Hạ mậu thần xã,Kamo-jinja)adalah sebuah istilah umum untuk kompleks tempat suciShintopenting di kedua tepiSungai Kamodi timur lautKyoto,yang berpusat pada dua buah kuil.[1]Kedua kuil tersebut, bagian atas dan bawah, terletak di sudut ibu kota lama yang dikenal dengan nama "gerbang iblis"(Quỷ môn,kimon)karena kepercayaangeomansitradisional bahwa sudut timur laut membawa kemalangan. KarenaSungai Kamomengalir dari arah timur laut menuju kota, kedua kuil di sepanjang sungai itu dimaksudkan untuk mencegah iblis masuk ke dalam kota.[2]

Kuil Kamo mencakup apa yang sekarang berdiri sendiri namun secara tradisional dikaitkan denganjinjaatau kuil: Kuil Kamo-wakeikazuchi(Hạ mậu biệt lôi thần xã,Kamo-wakeikazuchi jinja)di Sektor Kita Kyoto, dan Kuil Kamo-mioya(Hạ mậu ngự tổ thần xã,Kamo-mioya jinja)di Sektor Sakyo.[1]Mereka termasuk di antaraMonumen Bersejarah Kyoto Kunoyang telah ditetapkan olehUNESCOsebagaiSitus Warisan Dunia.[3]

NamajinjamenunjukkanKamiberkelompok atau para dewa yang dipuja di Kuil Kamo; dan nama tersebut mengacu pada hutan yang mengelilingi lingkungan kuil. Nama kuil tersebut juga mengacu pada penghuni awal daerah tersebut,klan Kamo,banyak di antaranya tetap tinggal di dekat kuil yang secara tradisional dilayani para leluhur mereka.[4]Kamo dihormati dengan pembangunan tempat suci Shinto ini.[5]

  1. ^abMcCullough, Helen Craig. (1994).Genji and Heike: selections from The tale of Genji and The tale of the Heike,p. 474;Iwao, Seiichiet al.(2002).Dictionnaire historique du Japon,p. 1405;Kyoto Prefectural Government Tourism Division:KamigamoDiarsipkan2009-08-28 diWayback Machine..
  2. ^Miyazaki, Makoto."Lens on Japan: Defending Heiankyo from Demons,"Diarsipkan2011-03-21 diWayback Machine.Daily Yomiuri.December 20, 2005.
  3. ^Kamigamo-jinja:"Links"Diarsipkan2009-02-21 diWayback Machine.; Shimogamo-jinja:"Tadasu-no-mori (Forest of justice)"Diarsipkan2019-03-19 diWayback Machine..
  4. ^Nelson, John K. (2000).Enduring Identities: The Guise of Shinto in Contemporary Japan,pp. 92-99.
  5. ^Iwaso,p. 1712.

Pranala luar

[sunting|sunting sumber]

35°03′37″N135°45′10″E/ 35.06028°N 135.75278°E/35.06028; 135.75278